Otomotife.com – Jakarta – Direktor Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum kemudian Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan uji coba sistem pembayaran tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) mulai Desember 2023. Uji coba ini akan dilaksanakan dalam Jalan Tol Bali Mandara, Bali.
“Kami siapkan pilot project pada Bali pada Desember ini. Jadi cuma satu gate kami coba di tempat Bali,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian, dikutip dari situs berita Antara pada hari ini, Jumat, 10 November 2023.
Uji coba masih dilaksanakan dalam skala kecil lalu selanjutnya akan diperluas di dalam seluruh gate atau ruas jalan tol yang mana beroperasi. Bina Marga telah dilakukan berkoordinasi dengan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) untuk menyamakan persepsi terkait implementasi MLFF dalam Bali.
Koordinasi dengan RITS itu mencakup sinkronisasi sistem lalu isu-isu yang dimaksud bersifat teknis untuk melakukan konfirmasi sistem pembayaran tol nirsentuh ini dapat bekerja dengan baik.
“Kalau berhasil, kami evaluasi. Kalau tidak ada ada isu baru, kami perluas ke gate lainnya dalam Bali. Jadi kami lakukan evaluasi bertahap hasilnya seperti apa,” ucapnya.
Hedy mengatakan bahwa selain di dalam Tol Bali Mandara, sistem MLFF juga sudah terpasang di area ruas Jalan Tol Jagorawi serta Jakarta Outer Ring Road (JORR). Hanya saja, tahapnya masih penyelenggaraan gantry lalu belum dioperasikan.
Mekanisme Pembayaran Tol Nirsentuh
Soal mekanisme tol nirsentuh, Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan bahwa pembayaran akan dikerjakan pada aplikasi Cantas. Aplikasi ini merupakan sistem navigasi satelit atau Global Navigation Satellite System (GNSS) yang mana akan digunakan sebagai sistem pembayaran.
“Jadi pengendara harus install aplikasinya terlebih dahulu, kemudian daftarkan data kendaraan ke aplikasi. Data ini akan terhubung dengan pelat nomor kendaraan lalu nantinya satelit akan mengenali ponsel anda,” ujar Danang.
Setelah pengendara mengunduh aplikasi Cantas ini, selanjutnya pengendara wajib mengisi data kendaraan yang meliputi nomor polisi, nomor rangka, lalu lainnya. Setelah itu, pengendara harus memilih metode pembayaran yang mana digunakan untuk membayar tol.
Sistem GPS pada aplikasi ini akan terkoneksi dengan satelit untuk mendeteksi lokasi kendaraan. Saat posisi kendaraan sudah terdeteksi, maka sistem akan secara otomatis melakukan tap-matching ketika mobil memasuki gerbang tol.
Nantinya sistem pada aplikasi akan mengkalkulasikan jarak yang dimaksud ditempuh oleh mobil untuk menghitung biaya tarif tol yang digunakan dikenakan pada kendaraan.
Saat mendaftar diaplikasi, pengendara harus memilih metode pembayaran yang akan digunakan untuk membayar tarif tol. Sistem akan secara otomatis memotong keseimbangan yang mana ada pada dompet elektronik yang digunakan didaftarkan pada aplikasi, atau akan memotong dari kartu kredit yang dimaksud didaftarkan.
BPJT juga menyediakan sistem pembayaran nirsentuh lain, seperti OBU lalu Electronic Route Ticket. Untuk sistem pembayaran OBU, pengendara harus membeli perangkat OBU juga mendaftarkan kendaraannya pada sistem tersebut. Setelah itu, perangkat OBU ini harus dipasang dalam kendaraan.
Sistem OBU direkomendasikan bagi kendaraan yang mana sering berganti pengemudi. Pasalnya, sistem pembayaran ini tidak ada memerlukan smartphone untuk pembayarannya. Hanya perlu menggunakan kartu uang elektronik yang dipasangkan pada perangkat OBU.
Kemudian untuk sistem Electronic Route Ticket, mekanismenya pengendara harus memilih terlebih dahulu lokasi masuk lalu keluar gerbang jalan tol yang tersebut akan dilewati. Setelah itu, pengendara mampu membeli tiket elektronik sekali pakai di area situs resmi atau aplikasi MLFF.
Metode pembayaran ini direkomendasikan bagi pengendara yang digunakan jarang menggunakan jalan tol untuk bepergian.
DICKY KURNIAWAN | ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel dalam atas? Mari bergabung dalam membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto
Sumber : Tempo.co