Otomotife.com – Hyundai Motors Indonesia menilai bahwa insentif kendaraan listrik yakni bea balik nama nol persen, sudah berada pada jalur yang dimaksud benar.
Head of Public Relations Hyundai Motors Indonesia Uria Simanjuntak mengatakan untuk adopsi terhadap elektrifikasi tidaklah hanya saja membutuhkan peran dari pabrikan kendaraan, namun kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari penyedia Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga pemerintah dari segi kebijakan.
“Saya rasa semua sudah on the right track kami dari pabrikan kemudian mungkin produsen lain juga merasa sangat terbantu. Kebijakan yang tersebut tentu sudah sesuai dengan hasil riset mendalam, kami akan mengupayakan lingkungan secara keseluruhan mulai dari produk, layanan, infrastruktur juga juga produksi kami siap membantu,” ucap Uria dalam momen pameran GIIAS 2023 di area Bandung, Jumat (24/11/2023).
Dengan kebijakan tersebut, Uria mengatakan bahwa salah satu produknya yakni Ioniq 5 yang tersebut masuk skema insentif pemerintah, mengalami pertumbuhan positif.
“Sebelum insentif berlangsung pada April 2023, sebenarnya sambutan kendaraan listrik sangat positif, dan juga ketika kebijakan berlangsung ada peningkatan sedikitnya dua kali lipat sejak awal tahun serta terus tumbuh positif untuk Ioniq 5,” ucapnya.
Senada dengan itu, Head of Marketing Department Hyundai Motors Indonesia Astrid Ariani Wijana mengatakan memang dengan prasarana insentif yang digunakan sejauh ini baru diberikan untuk dua pabrikan dengan ketentuan item diproduksi di tempat Indonesia serta memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang cukup, mengalami peningkatan dalam permintaan kendaraan listrik.
“Memang pastinya ada peningkatan. Biasanya kalau dulu mungkin kita cuma sanggup delivery 200-300 unit, tapi sekarang kami itu bisa jadi delivery itu kurang tambahan average tiap bulan di dalam nomor tambahan dari 700 unit ke seluruh Indonesia,” ucapnya.
Peningkatan tersebut, kata Astrid memang merupakan kabar gembira, namun di area sisi lain merupakan tantangan. Karenanya ketika regulasi digulirkan, komitmen pertama dari Hyundai adalah meningkatkan kapasitas produksi untuk mengakomodir peningkatan permintaan yang digunakan harus dipenuhi.
“Percuma ada regulasi, demandnya ada tapi kapasitasnya enggak ada. Meningkatkan pemasaran istilahnya hanya saja ada di tempat awang-awang ketika mobilnya tidaklah ada, jadi tugas pertama Hyundai pastikan kapasitas produksinya ada untuk menggalang regulasi ini,” katanya.
Karena hal tersebut, Astrid mengatakan Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) berkomitmen untuk menambah kapasitas produksi kendaraan listrik bersubsidi hingga 1.000 unit per bulan agar bisa saja memenuhi distribusi ke seluruh Indonesia.
“Ini tidaklah semata-mata untuk memverifikasi bahwa ketersediaan itu akan tetap stabil, juga otomatis program pemerintahnya sukses ya,” tuturnya.
Sementara itu, secara keseluruhan, untuk mengupayakan pembentukan ekosistem kendaraan listrik sekaligus menjadikan Indonesia kembali menjadi pemimpin elektrifikasi di dalam Asia Tenggara, Hyundai menyebut akan meningkatkan kapasitas produksi mobil listrik hingga 250 persen pada 2024.
Saat ini kapasitas atau kemampuan produksi mobil listrik pada HMMI Cikarang, Jawa Barat, mencapai 20.000 per tahun dan juga akan ditingkatkan menjadi 70.000 unit mobil listrik di tempat 2024.
Untuk transaksi jual beli berbagai barang Hyundai, Astrid menjelaskan saat ini Jawa Barat menjadi provinsi ke dua dengan jualan tertinggi dalam nasional yakni 19,6 persen.
“Dari 19,6 persen ini, Kota Bandung itu mendapat 37 persen , kedua kota Bogor sekitar 29,8 persen kemudian di dalam ikuti Depok hampir 20 persen,” ujarnya.
Yang menjadi tulang punggung pemasaran di area Jawa Barat, tambah Astrid, adalah Stargazer, Creta, kemudian Ioniq yang mana merupakan mobil listrik.
“Sepanjang 2023 dari Januari hingga Oktober, dijual 689 unit Stargazer, kemudian Creta 328 unit, serta Ioniq itu 214 unit. Dengan regulasi itu kita juga sebisa mungkin meyakinkan produksi mobil listrik stabil dan juga mudah-mudahan Bandung sanggup melejit melewati Jakarta,” tuturnya.
Sumber : suara.com