Otomotife.com – Jakarta – Electrum menginformasikan bahwa saat ini penetrasi motor listrik di area Indonesia masih kurang dari 0,2 persen. Perusahaan patungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk serta PT TBS Energi Utama Tbk ini mengungkapkan alasan mengapa minat warga Indonesia terhadap motor listrik masih sangat minim.
CEO Electrum Jack Yang mengatakan, alasan pertama minimnya minat warga Indonesia terhadap motor listrik adalah banyaknya produk-produk sepeda motor listrik yang tersebut performanya terbilang mengecewakan. Performa itu mencakup daya jangkau, akselerasi, kecepatan, atau sekadar kualitas pembuatannya.
“Hal itu menghalangi semua orang untuk berpindah ke motor listrik serta justru malah banyak orang yang digunakan kembali ke motor konvensional dikarenakan alasan itu,” kata Jack dalam acara peluncuran motor listrik Electrum H5 pada Jakarta, Kamis, 9 November 2023.
Faktor kedua adalah infrastrukturnya yang digunakan bukan memadai. Menurut Jack, pengisian daya sepeda motor listrik berperforma tinggi saat ini masih memakan waktu lama. Apalagi, kesempatan pengisian daya dalam rumah masih terbatas sebab kapasitasnya saat ini masih di dalam hitungan 900 hingga 1.300 watt.
Lalu, faktor terakhir adalah nilai tukar jual motor listrik yang tersebut terbilang masih mahal. Menurut Jack, beberapa motor listrik memang sudah dibekali dengan daya jangkau, akselerasi, kecepatan, keandalan, kemudian kualitas baik, hanya saja semata nilai jualnya masih terlalu mahal.
“Apalagi banyak di area antaranya yang dimaksud sebenarnya dijual bersama dengan baterainya. Jadi, itu merupakan hambatan inti yang harus kita selesaikan,” ucapnya.
Sebenarnya, Pemerintah Indonesia saat ini telah terjadi menggelontorkan insentif motor listrik dengan besaran Rp 7 jt per unit. Insentif itu diharapkan mampu mempercepat adopsi kendaraan listrik di area Tanah Air.
Hanya saja, insentif ini masih belum menunjukkan pertumbuhan pemasaran motor listrik di area Indonesia. Berdasarkan data dari situs Sisapira, proses pendaftaran insentif motor listrik tercatat ada 5.849 pendaftar, dengan total 4.148 unit sudah tersalurkan.
Tapi total hal tersebut belum ada 10 persen dari target yang dimaksud ditetapkan tahun ini. Pemerintah menargetkan 200.000 unit kuota motor listrik subsidi yang tersebut tersalurkan hingga akhir tahun ini, namun kuota yang dimaksud tersisa masih 188.641 unit.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di tempat atas? Mari bergabung pada membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto
Sumber : Tempo.co