Otomotife.com – Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Kecamatan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, didesain menjadi 10 Minute City. Artinya, moda transportasi dalam kota akan membawa masyarakatnya mencapai berbagai lokasi penting dalam waktu singkat. Beberapa pilihannya adalah jalan kaki, bersepeda, atau berkendaraan tenaga listrik atau energi terbarukan lainnya yang bebas emisi gas buang.
Dikutip dari kantor berita Antara, PT PLN (Persero) secara bertahap memenuhi kebutuhan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dalam Nusantara dalam mewujudkan IKN yang mana hijau lalu ramah lingkungan.
PLN telah lama menyediakan infrastruktur SPKLU sebagai upaya memenuhi pengisian daya mobil listrik. Hingga September 2023 ini, PLN sudah pernah menyediakan dua unit SPKLU di area kawasan IKN.
“Karena IKN akan menjadi kota yang futuristik, di dalam mana semua moda transportasi yang tersebut digunakan harus ramah lingkungan. Kami siap mengupayakan kebutuhan infrastruktur untuk pengisian daya kendaraan listrik,” jelas Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN dalam keterangan tertoreh pada Sabtu (9/12/2023).
Dalam waktu dekat, PLN akan menambah lima SPKLU ultra fast charging mobile di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, di area antaranya di area sekitar Istana Presiden, Glamping IKN, hunian pekerja pembangunan sampai Plaza Ceremony. Kemudian akan menambah 19 SPKLU di dalam KIPP IKN pada 2024.
Darmawan Prasodjo mengatakan untuk membangun biosfer kendaraan listrik di area IKN, PLN perlu bekerja serupa dengan berbagai pihak sehingga PLN membuka potensi kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menyediakan SPKLU untuk mobil maupun Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) untuk motor di area IKN.
“Selain kami akan membangun SPKLU secara mandiri, kami juga akan bekerja sebanding dengan pemilik pusat perbelanjaan, rumah sakit, serta kantor yang ada di dalam IKN,” tandasnya.
Tidak cuma di area KIPP IKN, PLN juga melakukan konfirmasi SPKLU tersedia di tempat kota-kota penyangga IKN seperti di tempat Balikpapan serta Samarinda. Saat ini, telah lama terdapat sembilan SPKLU tersebar di tempat Kalimantan Timur dan juga Kalimantan Utara. Jumlah ini akan bertambah 31 unit pada 2024.
Secara keseluruhan, PLN siap menyokong keseriusan pemerintah untuk membangun IKN dengan konsep kota hutan atau forest city yang pintar, hijau, indah kemudian ramah lingkungan. Seluruh mobilitas di area IKN akan menggunakan moda transportasi ramah lingkungan berbasis listrik.
Selain itu, PLN juga sudah pernah meresmikan Green Hydrogen Plant sebanyak 21 unit pada 20 November 2023 di area beberapa lokasi di area Tanah Air. Disebutkan bahwa produksi hidrogen hijau atau Green Hydrogen Plant ini akan diproyeksikan sebagai materi bakar alternatif ramah lingkungan di area masa depan.
Bila dibuat perbandingan komersial antara hidrogen, elemen penyimpan daya (kendaraan listrik) dan juga bensin, hidrogen adalah material bakar paling ekonomis. Secara komersil, per kilometer yang digunakan dihasilkan dari 21 Green Hidrogent Plant adalah Rp 355 per kilometer. Sementara untuk pemakaian EV (electric vehicle) sekitar Rp 370 per kilometer dan juga mobil bensin Rp 1.600 per kilometer.
Dengan sistem ekologi transportasi berbahan bakar hidrogen, target pemerintah untuk mencapai beban emisi pada 2060 dapat didukung.
Sumber : suara.com