Awas, Ini Ciri Oli Palsu yang dimaksud Bisa Bikin Motor Cepat Rusak

Posted on

Otomotife.com – Salah satu informasi penting yang mana harus dicamkan para pemotor adalah bahaya oli palsu yang digunakan marak beredar pada pasaran. Fungsi oli sebagai pelumas mesin bukan bisa jadi maksimal jika menggunakan oli palsu.

Tidak hanya sekali itu. Penggunaan oli palsu bisa saja menimbulkan komponen yang dimaksud ada pada mesin motor berpotensi rusak. Lalu, apa ciri-ciri oli palsu untuk motor kemudian bagaimana cara membedakannya?

Berikut adalah ulasan yang dimaksud disitat dari laman resmi Suzuki:

Harga

Salah satu cara paling mudah mengenali oli palsu adalah dari harga. Oli asli pada umumnya memiliki harga jual jual yang mana hampir mirip atau tidak ada berbeda sangat jauh di area seluruh toko yang mana ada di tempat Indonesia.

Sedangkan pada oli yang dimaksud palsu berani memberikan nilai tukar yang sangat murah. Namun, ciri oli motor palsu berdasarkan perbedaan nilai itu bukan dapat dijadikan patokan yang baku.

Pasalnya, ada produsen yang digunakan menawarkan tarif terjangkau namun kualitas oli yang mana diproduksinya cukup terjamin. Intinya, waspadalah ketika ada yang berani memberikan nilai tukar lebih besar terjangkau dengan selisih antara 30% sampai 50%.

Tutup Botol

Secara fisik, ciri oli palsu dapat dilihat pada tutup botol kemasannya. Kemasan oli asli menggunakan tutup botol dengan desain sekali pakai.

Selain itu, pada bagian tutupnya terlihat rapat dan juga kencang lantaran terdapat seal yang dimaksud berfungsi sebagai pengunci dari tutup botol oli. Sementara di dalam bagian tutup botol kemasan oli palsu tidaklah diberi seal sehingga bagian tutup botol oli terkesan longgar.

Botol

Oli asli dikemas dalam botol baru, berwarna cerah dengan kondisi tak ada goresan atau terlihat penyok. Berbeda dengan botol oli palsu, yang digunakan biasanya menggunakan botol oli bekas atau daur ulang.

Label

Ciri oli palsu berikutnya bisa jadi terlihat dari label pada kemasan oli. Label yang tersebut melekat pada kemasan oli palsu terlihat kusam atau buram sebab menggunakan botol oli bekas pakai.

Selain itu, ada pula yang mana menggunakan label dari kertas stiker yang tersebut murah. Produsen oli resmi akan menggunakan stiker yang dimaksud umumnya terbuat dari unsur vinyl lalu berwarna cerah serta font huruf yang digunakan dapat terbaca dengan jelas.

Tanda pengaman

Oli asli biasnya dibekali pengaman ekstra sebagai segel, barcode atau stiker hologram. Tanda pengaman inilah yang tidaklah akan ditemukan pada oli motor palsu.

Khusus untuk tanda pengenal pada oli yang merupakan barcode, jangan dibeli apabila kode barcode pernah di-scan. Sebab, barcode yang disebut belaka sanggup di-scan sebanyak satu kali.

Jadi, apabila tertera informasi bahwa barcode pernah di-scan sebelumnya, ada kemungkinan isi dari kemasan oli hal itu sudah diganti dengan yang dimaksud palsu.

Kode Produksi

Kode produksi yang digunakan tertera pada kemasan semata-mata ada pada oli asli. Kalaupun ada, belum tentu nomor produksi hal itu sesuai antara yang digunakan ada pada botol kemasan dengan di dalam tutup botolnya.

Untuk menegaskan apakah kode nomor produksi itu dari produsen oli secara resmi atau tidak, Anda bisa saja mengeceknya di dalam internet.

Bau juga warna oli

Ciri oli motor palsu juga bisa jadi dilihat berdasarkan warna serta bau dari oli itu sendiri. Untuk oli motor yang mana asli pada umumnya berwarna kebiruan, kuning keemasan atau merah.

Selain itu, oli asli lalu berkualitas bukan mengendap, terlihat jernih kemudian bening. Oli asli nyaris tak berbau, padahal ada sebagian yang digunakan miliki aroma wangi.

Sedangkan pada oli palsu warnanya terlihat kecoklatan cenderung hitam lalu keruh lantaran berasal dari oli bekas yang dimaksud kemudian disaring.

Pada oli palsu juga terlihat ada endapan yang mana berasal dari penambahan zat kimia tertentu. Tidak cuma itu, sebagian besar oli palsu beraroma bukan sedap, menyengat, atau berbau tengik.

Bahaya oli palsu pada motor

Dampak negatif oli palsu pada mesin motor mungkin belum terlihat dalam jangka pendek. Tetapi jika digunakan dalam jangka panjang, mesin motor mampu cepat rusak.

Alasannya dikarenakan pelumasan mesin tidak ada optimal sehingga sirkulasi mesin menjadi terhambat yang bisa jadi menyebabkan overheat. Paling parah, motor dapat dipaksa turun mesin dikarenakan sering overheat.

Sumber : Suara.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *